10 September 2008

TIKET MUDIK SUDAH HABIS ???????????


Apa yang ada di benak anda bila pada saat datangnya 1 ramadhan belum berakhir, di hari pertama puasa, saat anda mencoba membeli tiket untuk pulang kampung, ternyata tiket pulang kampung sudah terjual habis..bis...bis.. and laris. Pastinya anda bakalan bengong, bingung, sebel, kesel and gondok (kok bisa yach ngeborong habis hingga ludes tiket pulang kampung padahal THR aja masih lama wow dahsyat man ?????????!!!!!!*****###).

Mungkin fenomena ini sudah bukan barang baru dan aneh, setiap tahunnya gejala ini akan terus berulang,,,berulang,,,,,dan berulang,,,.... Kenapa sich bisa kayak gini jadinya. Sebenarnya apa sich akar penyebab masalahnya ?, adakah yang salah dalam memanagenya ?. Berdasarkan hasil opini saya selama ini adalah sebagai berikut :

  1. Kemungkinan Pertama adanya unsur kesengajaan dengan mengurangi jumlah tiket yang di cetak ?. (Walaupun kemungkinan ini terlalu dini disimpulkan).
  1. Kemungkinan Kedua adanya jumlah armada bus yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah tiket yang diterbitkan.
  1. Kemungkinan Ketiga karena jumlah penduduk di Jakarta semakin meningkat dari hari kehari sehingga menyebabkan dinas perhubungan darat kewalahan dalam melayani para penumpang mudik.
  1. Kemungkinan Keempat adanya Marked up tiket dari Tuslah yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. dengan menggunakan tangan oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab dengan maksud dapat menjual tiket dengan harga lebih mahal dari yang seharusnya, otomatis ini akan meningkatkan pendapatan buat si oknum namun sangat merugikan untuk pihak pengguna jasa (Pemudik).

Bila kita melihat dari beberapa aspek diatas. Apakah kondisi masyarakat kita saat ini sedang terkontaminasi penyakit sosial & ekonomi ?, kemungkinan ini bisa saja terjadi namun harus ada diskusi dan perdebatan akan masalah ini. Namun kalau kita bicara secara hati nurani (dalam hal ini saya bukanlah seorang sosiolog).


Tegakah kita melakukan ini kepada saudara-saudara kita dimana pada saat ini mereka berjuang untuk mendapatkan hasil maksimal yang nantinya akan dinikmati oleh keluarga mereka di kampung halaman,namun di tengah perjalanan beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab telah memangkas hasil jerih payah mereka selama bekerja di Jakarta, Kemanakah rasa hati nurani anda bila anda sendiripun diperlakukan seperti ini misalnya saudara anda, anak anda atau bahkan cucu anda?????...., mungkin dari anda akan beranggapan aah... itukan cuma setahun sekali, gak setiap hari. Apapun argumentasi anda mengenai hal ini tetap tidak dibenarkan baik secara hukum maupun agama dengan berusaha memeras orang lain.


Mungkin perlu juga aparat-aparat penegak hukum & pemerintah. Agar segera membuat undang – undang yang memberatkan khususnya bagi para pemeras/koruptor dengan menindak tegas mereka agar kondisi ini tidak terjadi lagi di negara yang kita cintai ini. Namun demikian memang sudah ada pemberlakuan hukum mati bagi para NARKOBA & PEMBUNUH namun sampai saat ini belum ada hukuman mati bagi para KORUPTOR,..........

Beranikah anda melakukan perubahan akan hal ini dan membawa Indonesia jauh lebih baik di masa yang akan datang.

Semoga dan tetap terus berusaha.

diposting oleh Ram Syamsul Yulias

http://www.rampunjadi.com

Tidak ada komentar: