16 Juni 2013

Apa fungsi Torsi & Horse Power

Buat orang awam kadang membingungkan apa arti torsi & apa arti Horse Power kadang ada yang masa bodoh melihat spesifikasi teknik dari setiap kendaraan namun ada juga yang memperhatikan spesifikasi tersebut dengan seksama.

Kalau kita artikan secara umum dikendaraan motor atau mobil torsi memegang peranan penting karena fungsinya adalah kemampuan mesin untuk melakukan pergerakan dari posisi diam hingga berjalan, adapun hasil dari olahan torsi yang dipadu dengan RPM sedemikian rupa maka timbullan power
Power (HP) = torque (lbs. ft) x rotational speed (RPM) / 5252

Biar lebih enaknya kita bandingin torsi dan power motor dengan asumsi seperti ini :
PULSAR 200 (edisi lama)
Max. Power : 18.01 PS (13.25 KW) @ 8000rpm
Max. Torque : 17.68 Nm @ 6000rpm

Aprilia RSV4 1000CC
Max. power : 184 HP (135.3 kW) at 12,500 rpm
Max. torque: 117 Nm at 10,000 rpm

Apa jadinya kalau max. torque dari Aprilia RSV cuma 17.68 NM kita setarakan dengan torque dari PZOO bisa kebayang gak dengan motor yang seberat 181 KG & menopang mesin yang sedemikian beratnya, udah gitu disuruh lari sprint dijamin dach gak bakal bisa ngacir.

Fuso Mitshubishi
Max. Power : 220PS / 2.800RPM
Max Torque : 65 kgm (Convert ke NM=637 NM)/ 1.400RPM

Suzuki Swift
Max. Power : 95PS/6.000RPM
Max. Torque : 130NM/4.000RPM

Disini bisa disimpulkan bahwa torsi sebuah truk fuso memiliki torsi yang besar sekitar 637 NM karena penggunaannya untuk mengangkut beban2x dengan skala berat apa jadinya kalau torsi truk kita setarakan dengan mobil sedan Suzuki Swift dengan torsi 130NM sudah bisa dipastikan itu truk bakalan sulit untuk berjalan.

Mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat.

Kopdar Bapukers 14 Juni 2013





14 Juni 2013

FAMILY GATHERING KE 2 BAPUKERS, YOGYAKARTA (INDEX)


  1. PERJALANAN BAGIAN PERTAMA
  2. WELCOME TO JOGJA
  3. GO TO DRINI BEACH
  4. GOOD MORNING FROM DRINI BEACH
  5. RIDING AND ROLLING JOGJA
  6. SINGLE RIDING MALAM HARI KE PANTAI DRINI DI ATAS JAM 11 MALAM
  7. GOODBYE


FAMILY GATHERING KE 2 BAPUKERS, YOGYAKARTA (PART 7)

KEANEHAN RIDING LANJUTAN
Saya yakin disetiap tempat pasti ada penghuninya, pada saat kami melewati suatu jalan yang menanjak, saya coba turunkan speed motor karena saya melihat di kanan maupun kiri jalan banyak kucing, dalam hati saya berpikir ini bukan kucing biasa, pastinya penunggu di kawasan ini di depan saya ada kucing yang berlarian di jalan dari kanan ke kiri atau bahkan dari kiri ke kanan dengan mengejar kucing lainnya. Kejadian ini selalu berulang berkali-kali saat kami melintasi tempat yang berbeda Dalam hati saya termenung bagaimana jadinya kalau saya HIGH SPEED pada saat melewati kucing tersebut dan menabraknya. 

Kejadian berikutnya adalah Kacaunya Sistem GPS yang saya gunakan, sistem ini jadi benar-benar kacau, dimana pada saat siang hari waktu pertamakali kesana tidak ada masalah, namun saat di jam 11 malam pada saat saya Single Riding melewati tanjakan + turunnya kembali kabut tipis mendadak GPS ini tidak berfungsi sama sekali,  Well... Finally I know, sepertinya memang ada sebuah kekuatan lain yang coba memblok aktifitas GPS, logikanya GPS yang saya gunakan harusnya berjalan dengan baik dan tidak masalah, Namun setiap ada kabut tipis yang menyelimuti saya baik kiri dan kanan praktis GPS tidak akan berfungsi, baru berfungsi bila kabut tipis itu menghilang dan lucunya saat kita mengkaligrasikan lagi anda akan disuruh melakukan putar balik walaupun perjalanan anda sudah benar.

Kekacauan sistem GPS semakin menjadi-jadi, asli dibuat pusing saya sampai masuk ke dusun-dusun yang saya belum pernah kunjungi (udah kayak dibawa setan keder), sampai isteri dibuat hampir menangis melihat kondisi tersebut dan menyesali kenapa harus kembali ke penginapan lagi, padahal kata isteri kalau tahu begini mendingan nongkrong di Malioboro sampai pagi.

Well.. apa yang saya rasakan terus terang ini adalah pengalaman pertama buat saya pribadi, dengan memacu motor dalam kecepatan tinggi di suasana yang sangat-sangat gelap. Angka minimal Speedo saat kecepatan tinggi di 80 KPJ sempat melirik di speedo saat Jarum speedo tembus di angka 100 KPJ, setelah itu saya tidak berani lagi melihat pergerakan jarum speedo, Karena pandangan mata mau tidak mau harus menatap waspada kedepan, memang sempat sekali turun di kecepatan 40 kpj tapi hanya saat saya melewati daerah yang banyak kucingnya, namun setelah melewati itu wess.... langsung dach tancap gas.

Perjalanan yang sedemikian membingungkan itu tidak membuat saya patah semangat, kalau boleh jujur sebenarnya Ketakutan terbesar saya adalah posisi BBM yang kian menipis di tangki bensin matic dan penjual BBM eceran tidak ada sama sekali, anda bisa membayangkan bagaimana bila motor mogok ditengah kegelapan seperti itu baik disamping kanan maupun kiri berasa melewati sebuah Hutan, well...bener-bener kayak berasa sendirian disana. sampai saya kepikiran kalau sampai jalan ini gak ketemu saya bakal minta ijin sama warga sekitar yang saya temui untuk bermalam dirumahnya, misal dikenakan bayaran bakal saya bayar dach dibanding mumet nyasar mulu.

Ditengah kebimbangan ini, gak beberapa lama saya mendengar ada Barisan Group Riding motor bebek kurang lebih ada 4 orang yang satu menggunakan Flashlight Stick, dan mendahului saya, lalu saya coba ikuti group riding tersebut yang berjalan sangat kencangnya, namun karena saking kencangnya mereka melaju saya ketinggalan juga, akhirnya saya sampailah kesebuah pantai yang sepi, lalu sambil termenung saya coba buka GPS kembali, namun sebelum saya membuka GPS mendadak saya kembali lihat Barisan Group Riding motor bebek jumlahnya hampir sama seperti yang saya lihat tadi, mereka menggunakan Flashlight Stick lach bukannya mereka tadi ada didepan saya, wess... persetan dach saya ikutin kembali pergerakan mereka, namun perlahan-lahan mulai tampaklah beberapa rute yang sudah tidak asing lagi. Saya ikuti jalan tersebut hingga pada akhirnya saya terperanjat & ternyata pergerakan Group Riding motor bebek itu telah menuntun kami untuk tiba di lokasi Pantai Drini. Sampai isteri langsung teriak kegirangan "Yah ini benar lokasinya, ALHAMDULILLAH, kita sudah sampai"

Setelah itu saya coba parkir kendaraan dan menurunkan isteri & anak saya di lokasi penginapan, sampai isteri matanya berkaca-kaca saat tiba di lokasi, dia bilang "Gak nyangka bisa sampai kesini dengan selamat" akhirnya kita sampai penginapan pada pukul 00:30 lumayan cukup lama mulai dari jam 21:30 hingga 00:30, setelah itu saya coba ajak isteri untuk ke warung makan yang kebetulan pada saat itu masih buka, seperti biasa saya pesan Indomie maupun Kopi untuk menurunkan tingkat stressing yang tinggi pada saat mencari jalan agar sampai ke Pantai Drini.

Pesan saya :
  1. Buat yang pertama kali ke Pantai Drini sebaiknya lakukan perjalanan di siang hari jangan malam hari kecuali bila anda melakukan Group Riding.
  2. Sinyal HP yang support didaerah sana adalah Simpati, sebab bila menggunakan vendor lain sering blankspot atau kadang sinyal drop total
  3. Bila Group Riding mohon kontrol member anda dibelakang jangan pernah anda tinggalkan.
  4. Saat perjalanan di malam hari anda akan jarang menemui lampu jalan namun hanya kegelapan yang selalu akrab dengan anda dan akan jarang berpapasan dengan para pengguna jalan lainnya.
  5. Siapkan mental anda saat melintasi daerah ini di atas jam 11 malam, saat Single Riding.
  6. Persiapkan kondisi motor 100% FIT,.
  7. Cocok buat yang mau uji nyali Single Riding
  8. Setiap anda akan cornering berhati-hatilah.
  9. Setelah sampai lokasi, anda akan bilang "Saya gak akan pernah mau lagi Single Riding ke daerah ini di malam hari.
GOODBYE DRINI BEACH
Keesokan harinya akhirnya kami ijin pamit sama Uyut dan beberapa kawan yang masih berada disana diantaranya Avadakedavra, Mypridewolf, NextShogun, Ranggoko, urgdubai, Lalu saya & SUHU Gres keluar dari Pantai Drini, seperti biasa saya yang di depan tapi beliau membuntuti saya dari belakang, edan gak nyangka ternyata waktu saya riding beliau sempat ngerekam ha...ha..ha..

Di sebuah persimpangan antara saya & SUHU Gres berbeda opini tentang jalan yang dilalui, terus terang saya bingung juga sepertinya jalan yang ditunjuk SUHU gres beda dengan saya, yo wess tak ikutin dach ternyata jalur ini ramai dibanding jalur yang biasa kita lewati, gak ada jalanan berkelok-kelok, Tanjakan yang tajam & Turunan yang curam, tapi lalu lintasnya sangat ramai. sepertinya ada perbedaan opini, saya menggunakan Fast Route namun SUHU gres menggunakan Shortest route, ya udah akhirnya saya ikuti route tersebut & disebuah persimpangan kami berpisah beliau melanjutkan perjalanan ke arah Jawa Timur & saya melanjutkan perjalanan ke arah Malioboro untuk mengembalikan motor rental.

Arah perjalanan akhirnya saya sesuaikan melalui GPS, ternyata arahnya melewati Patuk di kawasan Barat Yogyakarta, walach daerahnya ramai tapi jujur ngeri banget ngelihat bus luar kota yang ngebut setiap ditikungan, lagi enak-enaknya riding mendadak dari arah depan ada 2 bus yang saling mendahului bentuknya kecil kayak bus koantas bima kalau di jakarta, saya perhatikan pergerakannya semakin mendekat, Akhirnya setelah jarak yang begitu dekat saya banting stang ke kiri, gile hampir aja ketabrak saya dan adu Banteng sama Bus yang ngambil jalur kita.

Untung dach teman-teman gak lewat sini, sangat berbahaya tambahan lebih jauh sampainya,akhirnya target saat itu saya ingin mencari oleh-oleh buat para Family, padahal bingung juga mau nyari kemana, namun saat kami melewati daerah Jend. Ahmad Yani baru dach bisa nemuin apa yang kami cari, mampir dulu dach. wich masih fresh langsung di buat sama yang jual

Koordinat : 7°49'6.98"S 110°25'0.86"E



Setelah membeli oleh-oleh perjalanan kami lanjutkan ke Malioboro, untuk mengembalikan motor yang sudah saya gunakan selama event famgath, Akhirnya perpisahan itupun datang, pemiliknya mengambil motor tsb. matic yang sudah sangat berjasa, hingga saya bisa menghadiri event Famgath ke 2.

Gak lengkap kalau gak diceritakan saat saya mau ke malioboro biar lebih cepat sampai kesana, ditengah perjalanan saya bertanya dengan 2 gadis remaja yang menggunakan matic, namun sungguh diluar dugaan mereka mengantarkan saya hingga sampai ke arah Malioboro melalui jalur yang terdekat. well...ramah sekali penghuni jogja ini. 

Selanjutnya kami menuju ke Terminal Giwangan dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta.


THE END
back to Part 1 

FAMILY GATHERING KE 2 BAPUKERS, YOGYAKARTA (PART 6)

SINGLE RIDING MALAM HARI KE PANTAI DRINI DI ATAS JAM 11 MALAM

Setelah makan di Angkringan pada pukul 21:30 saya pamit untuk kembali ke Pantai Drini, awalnya Suhu Gres mau bareng sama saya ke penginapan dengan Group riding, namun saya ingat pesan SUHU Amon Perjalanan ke Pantai Drini sebaiknya jangan dilakukan pada malam hari mengingat lokasinya sangat gelap dan tidak ada lampu sedikitpun dan perumahan penduduk yang sangat jarang !


Kebetulan bensin di matic tinggal sedikit sudah hampir ke arah redline, Saya berpikir kalau berbarengan dengan rekan-rekan Bapukers biasanya yang sudah-sudah kalau lokasinya jauh, mereka akan bermain di High Speed agar tiba dilokasi. Kalau Full High Speed pasti habis dach bensin matic, daripada ngeribetin orang lain di malam hari akhirnya saya jalan dulu sambil cari pom bensin, misal ketemu sama Group riding Pulsar kalau sudah ngisi bensin berani dach, gak takut kehabisan bensin.

Oke lanjut setelah mengisi bensin saya melanjutkan perjalanan melewati daerah Giwangan namun yang saya aneh kenapa rombongan Group Riding belum ada yang berpapasan dengan saya, Yo wess jalan aja dach di speed 60 KPJ, setelah itu saya sambil menyimak GPS. Awalnya benar namun setiba di lokasi yang ada jalur bercabang GPS ini berulah, saat itu saya disuruh melakukan belok kanan, saya ikuti dong perintahnya setelah itu masih ok gak ada gejala aneh, karena saya juga diperintahkan untuk nempuh jarak 10 KM, namun mendadak di pertengahan jalan setelah 10 KM saya disuruh putar balik lagi, edan berarti saya ambil jalur yang salah.

Lalu kami putar balik lagi & menempuh jarak sekitar 10 KM, pada waktu tiba di persimpangan jalan saya ikuti lagi perintahnya. Setelah itu saya kembali lihat GPS, yess... ini baru jalur yang tepat semua point GPS aktif lagi dan notifikasi kembali hidup... ok lanjut lagi. Saya sudah seneng nich, Alhamdulillah semuanya berjalan lancar.

Pada saat saya melewati keramaian mendadak GPS berulah kembali saya disuruh belok kanan, akhirnya saya belok kanan namun saya dibuat bingung karena ada 2 persimpangan, namun GPS tidak menunjukkan perintah kemanapun GPS gak ngasih tahu informasinya dan saat saya kaligrasi ulang malah kacau... damn.... kenapa ini.

Coba menenangkan diri akhirnya baru terlihat sinyalnya ternyata harus ke kiri ok saya ikuti dach, namun saya dibuat sangsi karena jalur tanjakannya sadis banget, alamak dalam hati saya berpikir sanggup gak nich matic naik ke atas sebab saya lihat motor bebek kelabakan saat naik di tanjakan tersebut. 

Tapi terus terang saya ragu saat mencoba jalan tersebut sepertinya kemarin itu saya gak lewat sana, Saya coba dach tempuh tanjakan tersebut saya bilang ke isteri tolong pegang erat, langsung dach tancap gas, syukur akhirnya kita bisa ke atas juga, lalu saya melewati jalan tersebut, well sepi banget rek gak ada penghuninya sedikitpun, setelah kita berjalan kurang lebih 300 M, ketemulah saya dengan Bapak yang sedang duduk di depan Rumah dan saya bertanya kepada beliau :

Me : "Permisi Pak, Apa benar jalan ini menuju ke Pantai Drini ?"
Bapak : "ooo bukan kalau ke Pantai Drini gak lewat sini pak, tapi turun kebawah lalu belok kanan"
Saya malah yang jadi bingung GPS Andro tetap mengarah ke tempat ini ?

Me : kalau terus kesana ke daerah mana pak ?
Bapak : Kalau terus kesana ke Gunung Cerme

ha..jadi ingat film Nenek Lampir gunung ciremai hi......

Wess akhirnya putar balik walau GPS mengarah kedaerah sana. Setelah kami kembali lagi nampak GPS baru pulih kembali ternyata kita disuruh belok kanan dari tadi aja kenapa bilang lurus, ini malah dibuat pusing saya harus belok kanan terus, damn.

Oke akhirnya navigasi back to normal, akhirnya samar-samar saya hafal jalan tersebut yess... ini dia gampang dach (dalam hati saya berujar). Oke masuk langsung ke track awal Tanjakan Curam, sipp..langsung tancap gas... hore berhasil, namun saat di belokan Gile tenan gelap rek sama sekali gak bisa lihat kiri maupun kanan jalan, cuma sorot lampu ke arah depan yang kelihatan

Terus masuk lagi track berikutnya Jalanan Curam yang pada siang harinya saya melewati daerah ini sempat kamvas kopling bau hangus sekarang tidak lagi, mungkin karena saat ini malam hari. Nach setelah itulah baru perjalanan yang agak menyeramkan baru dimulai. Pantas Suhu Amon pernah berpesan sama saya, sebaiknya jalan siang hari biar suasananya kelihatan, namun perjalanan pada saat di malam hari tidak akan ditemui cahaya lampu yang menyinari jalan.

Suara mesin matic semakin menjadi-jadi menembus kegelapan malam yang benar-benar gelap, sampai suatu ketika isteri saya membisikkan sesuatu di telinga saya dia bilang 
" Yah ini jalan sepi banget, gelap banget gak ada siapa-siapa, aku khawatir ada apa-apa dipertengahan jalan, takut ada kejahatan di malam hari misal begal"

Pada saat itu saya coba menenangkan hati isteri saya, saya bilang :
"gak usah takut apapun, kalau kita gak pernah punya salah atau gak pernah buat susah orang, saya yakin perjalanan ini aman & dijauhkan dari segala musibah".

Kenapa kamu yakin gak ada masalah ?

Menurut penuturan SUHU Amon bahwa Jalan di daerah ini tidak rawan begal, hanya penerangan lampunya yang memang kurang

Yah gini aja kamu bawa kenceng motor ini, tapi tolong tetap hati-hati pokoknya bawa sekencang-kencangnya

Kaget juga saya mendengar isteri saya berkata seperti itu, sampai saya ulangi khawatir saya salah mendengar, namun kembali isteri saya mengatakan hal yang sama. Jujur selama naik motor apapun kalau saya lagi riding bawa motor agak kencang dikit pasti marah isteri saya, namun kali ini malah saya dikasih BangJo ha..ha..ha.., Ok daripada orang rumah dibuat ketakutan lewat jalan yang super gelap ini, lalu saya bilang :

1. Mohon baca shalawat sebanyak-banyaknya setiap melewati sudut persimpangan, baik tanjakan, turunan maupun tikungan yang tajam untuk menghindari musibah baik kecil maupun besar, tolong bangunkan anak kita jangan sampai dia tertidur.

2. Jangan melihat ke kiri maupun ke kanan mantapkan pandangan mata ke depan jangan merem, karena biasanya pada saat kita memeramkan mata terkadang kondisi motor seakan tidak seimbang dan membuat fatal terutama buat yang riding.

3. Pegang erat-erat jangan dilepaskan pegangan tangan dari pinggang saya agar kamu tidak terlepas & mental ke belakang

Dengan mengucapkan Basmalah & Shalawat akhirnya saya coba tarik gas mulai pelan hingga full (well... darah bikers jadi berasa banget disini) saya coba lalui jalan dengan kecepatan tinggi jarang namanya kecepatan rendah dipakai, karena sebelumnya saya sudah menghafal rute ini walaupun belum sempurna, yang saya yakin jalanan di Gunkid ini sangat-sangat mulus, karena itulah saya berani melakukan hal tersebut. 

Perlahan tapi pasti mendadak seakan-akan turun kabut tipis sekali entah apa memang seperti itu di daerah ini, semakin lama semakin menutupi bagian sebelah kanan maupun sebelah kiri jalan hanya jalan persis di depan mata yang tidak dihampiri kabut tipis itu, Benar-benar pemandangan yang luar biasa disaat tidak ada penghuni sedikitpun mendadak ada bus yang berlawanan ke arah kami, namun speednya lambat tapi saya dengan high speed. Setelah itu jalanan kembali gelap semakin banyak doa yang saya baca maka akan semakin banyak kabut tipis menyelimuti saya, dinginnya angin dan kabut menjadi satu, dalam hati saya berdoa mohon jangan ada Kabut yang tebal yang membuat pandangan saya berkurang wess.. tanpa pikir panjang saya abaikan kabut yang dingin & menyelinap di badan saya, namun Alhamdulillah Kaca Mata yang saya gunakan tidak berembun sama sekali.

FAMILY GATHERING KE 2 BAPUKERS, YOGYAKARTA (PART 5)

RIDING AND ROLLING JOGJA
Akhirnya sekitar jam 13:00 para rider Pulsar berkumpul untuk siap melakukan perjalanan panjang ke arah Yogyakarta dimana sebelumnya SUHU Amon menginstruksikan agar para Bapukers dapat makan siang di daerah Selatan. Akhirnya kami semua berangkat pada hari itu berikut sedikit penampakan PICTnya maupun videonya :


PICT FAMGATH





Video FAMGATH

MAKAN SIANG DI GUDEG YU SUM
Perjalanan cukup panjang dan akhirnya saya bisa bertemu dengan mantan SUHU Kencang Bapukers aka SUHU Amon,  alamak ini SUHU yang selalu saya baca postingannya, saat beliau adu argumentasi dengan para alayer yang tidak menyukai Pulsar di thread Kontra, well... postur badannya tinggi rek perkiraan saya tinggi SUHU Amon ini sekitar 180 s/d 185 gak ubahnya seperti SUHU tahutofu. Kalau di thread yang selalu kontra dengan Pulsar SUHU ini bener-bener galak saat debat masalah Pulsar tapi aslinya walach... ramah banget kayak orang Jogja pada umumnya.

Gak berapa lama kemudian ketemu sama Uyut Zie, sebuah kehormatan saya bisa ketemu sama Bupatinya Gunkid ha...ha..ha.. padahal selama ini juga hanya melihat postingannya di thread & grup WA saya selalu tanyakan perihal kelayakan tempat lokasi Famgath, namun berkat kegigihan beliau jugalah akhirnya Bapukers bisa merasakan indahnya Pantai Drini 

Berikut penampakan Foto saat makan siang di Gudeg Yu Sum :


GO TO MALIOBORO
Setelah kenyang makan siang di Gudeg Yu Sum kami melanjutkan perjalanan ke Malioboro dan RC pada saat itu dipegang oleh Uyut Zie, kapan lagi di RC in Uyut kita ngikutin dari belakang, kurang dari sejam akhirnya sampailah kita ke Malioboro : 


GO TO ANGKRINGAN
Pada saat ke Angkringan RC dipegang oleh UYUT karena pada saat itu lalulintas padat akhirnya Uyut jalan duluan, namun saya mengikuti pergerakan Uyut, entah kenapa P220nya uyut terkesan berjalan cepat dan semakin jauh dari saya, tapi saat itu saya sempat melihat sedikit P220nya sebelum menghilang dari pandangan saya, lagi asik-asik riding mendadak bro Judhazt seakan-akan mau belok ke kiri, lach saya sempat bingung. 
lalu saya tanya " Kok belok ke arah sini" beliau sampaikan "kalau mau ke KR lewat sini". 

Akhirnya saya bilang SUHU Amon gak jadi ke KR tapi ke Angkringan, baru setelah itu bro judhazt ngeh,Pada saat itulah saya sudah kehilangan jejak Uyut, yo wess akhirnya RC saya pegang dach,RC karbitan padahal sotoy aja saya jalan sana padahal baru pertama kalinya, persepsi saya pada saat itu Stasiun Tugu dekat dengan Malioboro, sebab SUHU Amon bilang nanti ngelewatin rel kereta api belok ke kiri lalu ke kanan, memang benar tapi saya salah jalan.

Bapukers asli dibuat keder sama saya ngelibas kemacetan, putar balik kemacetan dll, saya pikir Suhu dhee46 tahu arah ke Angkringan, tahunya beliau juga kagak tahu, sampai bini marah "Lagian sotoy banget sich kamu" wkwkwkwk, Saya yakin pada saat itu Bapukers kesal banget sama saya wong setiap sebentar2x saya berhenti dan tanya sama pejalan kaki atau tukang becak akhirnya group riding pecah belah karena jalan macet & kelamaan nyampenya sama saya xixixixixi.......

Ditengah perjalanan akhirnya saya kembali bertanya sama Bapak-bapak yang sedang jalan kaki, 
"Permisi Pak kalau mau ke Kopi Joss dari sini harus lewat mana yach "
"Waduch Kopi Jos banyak mas, ada disana & disana"
"Bukan pak maksud saya yang di Angkringan ?"
"ooo... kalau itu sampeyan salah jalan harus ke selatan sebab ini utara"

Nach loch asli keder banget dach, mana selatan, mana Utara kagak bawa kompas.
Sudah dibanding bingung coba buka GPS lihat posisi SUHU Amon oalah ini mach kudu muter saya, setelah itu kami bertemu lagi dengan rombongan Bro Judhazt, gabung lagi & akhirnya saya serahkan tongkat estafet RC ke Bro Judhazt tanpa perlu mengikuti pemilu ha..ha..ha.., jadi semula RCnya saya langsung di kudeta pada malam itu juga, namun berkat bantuannya akhirnya ketemu juga sama Angkringan. 


FAMILY GATHERING KE 2 BAPUKERS, YOGYAKARTA (PART 4)

KEDATANGAN EYANG ASWI PADA PUKUL 2:00 DINIHARI
Saat saya ngobrol dengan para panitia dan teman Bapukers yang masih pada kuat melekan, mendadak ada suara motor yang mengarah ke penginapan ini, sekilas saya melihat dari sorotan lampunya sepertinya sudah tidak asing lagi dengan bentuknya, setelah diamati ternyata benar Eyang Aswi dengan Pulsarnya bertemakan Byson, benar2x suatu kedatangan yang luar biasa dari SUHU yang berdomisili di Jawa Timur yang selalu memberikan Tips and triknya dengan segala eksperimennya yang selalu mewarnai pageone, wess bangga saya bisa ketemu beliau saat Bapukers semua pada tidur, eladalah ternyata postur badannya besar juga udah kayak Werkudoro.

Walaupun beliau mengalami trouble di Pulsar 220 sebelum keberangkatan ke Famgath namun tidak menyurutkan langkah kakinya untuk menghadiri event ini, tadinya saya pikir beliau gak datang ternyata datang juga ke lokasi Famgath, pantas saja waktu saya ngopi disebuah warung kira2x jam 10 malam beliau kirim pesan melalui WhatsApp, agar saya menyisakan kopi buat beliau, saya pikir bercanda ternyata benar beliau datang, padahal tadinya saya mau ajak ngopi di warung yang ada di Pantai Drini, namun berhubung saat itu sudah jam 2 pagi sudah barang tentu warung tersebut tutup. Maaf eyang jadi gak bisa ngopi bareng saya. 

Ternyata pada saat perjalanan dari JATIM ke Pantai Drini beliau menghubungi via WhatsApp dan mencontact SUHU Amon selaku panitia Famgath, namun karena sinyal disana benar-benar sulit untuk mendapat update terbaru & Suhu Amon juga sedang istirahat akhirnya beliau menggunakan GPS untuk tiba dilokasi FAMGATH.... Well salut saya beliau bisa menemukan lokasi ini dengan teknologi andro saat dinihari.

Setelah beristirahat sebentar nampak beliau sedang mengutak atik Pulsarnya, karena penasaran saya coba datangi sehingga saya dibuat kaget dengan eksperimennya selama ini takjub saya dengan kemampuannya untuk mensubstitusikan Parts Pulsar terutama dibagian kelistrikan... well benar-benar top dach SUHU-SUHU dari Jatim baik SUHU Gres maupun Eyang karena menurut eyang beliau juga dibantu oleh SUHU Gres & Mbah Sutet saat menggarap kelistrikannya yang trouble di bagian Kiprok saat beliau akan melakukan perjalanan ke FAMGATH 2, harusnya saat inilah terjadi couching clinic tentang Pulsar, sayang para Bapukers sudah pada tidur sebab di bawah jok Pulsarnya beliau banyak rangkaian elektronik untuk menyeimbangkan Pulsarnya, saking keasikannya melihat eksperimen yang beliau lakukan sehingga saya sampai lupa memfoto bagian dalam dari p220nya ha...ha..ha..

Setelah itu SUHU gres bangun dari tidurnya dan ngobrol dengan Eyang, namun karena mata saya sudah sangat ngantuk karena perjalanan yang jauh, akhirnya saya pamit dulu untuk tidur, biar esok harinya bugar pada saat itu jam menunjukkan Pukul 3 dinihari.

GOOD MORNING FROM DRINI BEACH
Keindahan Pantai Drini di Kawasan Gunung Kidul, Yogyakarta,pada pagi harinya memang benar-benar indah terutama dengan Batu karangnya yang besar dan deburan ombaknya yang luar biasa kencangnya.

SESI PERKENALAN PARA BAPUKERS
Berhubung acara perkenalan yang sempat tertunda di malam hari menggunakan Api Unggun, maka pada pagi harinya sengaja kita kumpulkan Bapukers di penginapan. Adapun acara dibuka oleh panitia Famgath yang diwakili oleh Van Jogja.

Saatnya acara yang ditunggu2x para Bapukers memperkenalkan diri masing-masing, hal ini selalu kita lakukan agar lebih mengenal Bapukers, dimana selama ini mereka mengenalnya hanya melalui dunia maya akhirnya dapat bertemu di dunia nyata, di sesi ini banyak cerita lucu saat mereka memperkenalkan diri dan menceritakan pengalamannya saat mereka melakukan Single Riding maupun Group Riding hingga bisa tiba di lokasi ,ada cerita sedih karena ada yang terkena musibah saat perjalanan seperti Bro luphey2 & Bro Judhazt dan ada juga cerita lucu dari SUHU Bangjo, saat beliau melakukan single riding ke lokasi Famgath, begitulah warna warni perkenalan Bapukers di sesi ini banyak gelak tawa disana, berikut pict penampakannya :


SESI PEMBERIAN DOPRIZE
Susunan acara ini dibuat oleh Panitia Famgath 2 dan perlu diapresiasi lebih, mengingat pada Famgath sebelumnya tidak ada hal seperti ini, adapun hadiah dorprize beranekaragam ada cooltech, avometer, Air Pump, Brake Lamp, Klakson, Helm, TV & yang gak kebagian dorprize dapat makanan wkwkwkwkwk. Berikut penampakan Pictnya :