17 Desember 2014

FINALISASI RESTORASI SCOOTER


Harusnya artikel ini ditulis pada blog ini tahun lalu, namun artikel ini saya posting di thread Vespakuser Kaskus, agar informasinya lebih menyebar dan mungkin saja diperlukan buat para scooterist atau pengguna scooter yang ingin melakukan pengecatan vespanya ada baiknya artikel ini saya posting di blog ini juga dengan harapan dapat menjadi panduan buat yang ingin mempercantik vespanya.

Tipe scooter = PX 79
Warna original : Solid Blue (Biru Malam/Biru Tua)
Modifikasi coloring : Vivid Metallic Blue (biar gak ribet rubah warna di STNK & BPKB)
Lama Waktu Pengerjaan : 2 bulan ( terhitung 23 Februari hingga 23 April 2013)


Spakbor (Sebelum & Sesudah)


              
Tool Box (Sebelum & Sesudah)


  
Tangki bensin (Sebelum & Sesudah) 



Dek  (Sebelum & Sesudah)




Speedometer & Batok Vespa (Sebelum & Sesudah)



Tampak belakang (Sebelum & Sesudah)


Komstir dan Tool Box (Sebelum & Sesudah)


Tampak samping kanan (Sebelum & Sesudah)


Tampak samping kiri (Sebelum & Sesudah)



Tampak depan (Sebelum & Sesudah)



TOTAL BIAYA

A. Tahap ke 1
CAT + Kerok,Las,Ketok,Center Body = 1 Juta (Warna Vivid Metallic Blue)
Ganti kabel dalam + List body hitam plastik = 700 ribu

Total tahap 1 = 1.7 Juta

B. Tahap ke 2

  • 1 buah Hidung PX (DM) 35.000 
  • Tatakan Standar + Per Standar = 45.000 
  • Karet Laci BOX + Karet Tepong kiri & Kanan= 60.000 
  • Kabel Body PX=50.000 
  • Kabel Luar abu-abu=40.000 
  • Saklar Lampu + Saklar Sen=95.000 
  • Lampu Sen depan + Belakang Putih = 70.000 
  • Kabel Sen BOX=15.000 
  • List Deck komplit=85.000 
  • Lidah Tengah/Plastik (DM)=25.000 
  • Kaca Speedo meter+ps9=35.000 
  • Terminal Sen = 10.000 
  • Kabel Cuk=12.000 
  • Switch Rem=26.000 
  • Kabel Rem Belakang L/D=17.000 
  • Bohlam Besar Depan=10.000 
  • Tiang Plat Nomor Depan (DM)=25.000 
  • Tatakan plat nomor belakang=20.000 
  • Mika Lampu Stop =25.000 
  • Bemper Belakang (DM)=20.000 
  • Tulisan Piaggio dihidung=10.000 
  • Karet Selahan=10.000 
  • Karet Pedal Rem=10.000 
  • Karet Ban Putih=35.000 
  • 1 set lampu indikator stang=20.000


Total tahap 2 = 805 Ribu
Maka biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar :
Rp. 1.700.000,- + 805.000 = 2.505.000
di korting cuma 5 ribu (berhubung gak ada kembaliannya) ha..ha..ha..ha..


Artikel terkait :
1. Restorasi Scooter : dibakar, dikerok & diamplas

12 November 2014

Pemotor dilarang lewat !


Per Desember 2014 akan ada hal yang baru terkait mulai berlakunya larangan bagi pengendara motor yang tidak boleh lagi melewati jalan Thamrin, hal ini dilakukan Pemda setempat guna mencegah kemacetan. Banyak komentar yang bermunculan mengenai rencana ini terutama bagi mereka yang setiap harinya melalui jalur tersebut. 

Hal ini sudah lama menjadi sorotan publik , bahkan wacana ini sebenarnya sudah jauh-jauh hari didengungkan namun pelaksanaannya masih tarik ulur. Dan sepertinya mulai Desember hal ini akan diuji. Alasan yang mendasar diantaranya adalah :
  1. Meredam kemacetan 
  2. Mengurangi angka kecelakaan
  3. Pemanfaatan Bus sebagai alat Transportasi Umum
Dari alasan yang dikemukakan menurut hemat saya ada sisi positifnya, namun hal ini harusnya dikaji ulang kembali mengingat pangkal permasalahan kemacetan di DKI Jakarta bukan saja disebabkan dari banyaknya kendaraan bermotor, namun masalahnya lebih complicated diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Banyaknya kendaraan mobil yang melewati daerah sana, hingga saat ini jumlahnya selalu bertambah tiap tahunnya, belum lagi adanya mobil murah dan ditambah lagi mobil-mobil yang sudah uzur yang masih tetap beroperasi, tentunya bukan malah mengurangi justru menambah kemacetan yang terjadi, kenapa demikian walaupun masih diberlakukannya 3 in 1 tetap saja hal ini tidak berpengaruh secara signifikan.
  2. Kurang maksimalnya penggunaan jalur lambat harusnya jalur ini khusus diperuntukkan untuk Bus maupun Motor namun kenyataannya jalur ini sering menjadi langganan para pengendara mobil, seyogyanya mereka memanfaatkan jalur cepat yang memang sudah diperuntukkan untuk mereka.
  3. Seringnya daerah ini dijadikan tempat untuk para pendemo guna menyampaikan aspirasinya, tentunya hal ini menambah problem kemacetan.
  4. Hambatan sering kali ditimbulkan karena adanya proyek pekerjaan bangunan
  5. Daerah Thamrin adalah Pusatnya kegiatan bisnis, pemerintahan dll tentunya hal ini akan berdampak pada kemacetan terjadi. 
  6. dll...............

Permasalahan yang akan dihadapi saat berlakunya sistem ini tentu akan berdampak besar seperti :
  1. Berpindahnya titik kemacetan ke lokasi lain, karena bukan tidak mungkin mereka akan mencari jalur alternatif selain Thamrin.
  2. Tingkat keamanan dan kenyamanan menggunakan Transportasi Umum yang masih belum sepenuhnya memuaskan pengguna.
  3. Khusus buat yang dinas luar (kurir) yang selalu menggunakan motor tentunya hal ini akan menjadi kurang fleksibel karena akan menambah cost biaya pengeluaran dan waktu yang menjadi tidak efisien.
  4. Untuk pekerja yang bekerja di daerah sana, tentunya akan ikut terkena dampaknya yang semula menggunakan motor akan beralih menggunakan transportasi umum.
  5. Yang terakhir gak kalah serunya adalah penjualan motor akan menurun secara signifikan khusus di daerah jakarta karena orang akan malas membeli motor dan mereka akan beralih membeli mobil agar bisa melewati Thamrin wkwkwkwk..........

Kalau boleh jujur saya pribadi agak pesimis bahwa dengan tidak membolehkannya pemotor melewati jalur Thamrin dapat sebagai obat mujarab untuk menekan angka kemacetan. Kalau kita tidak menelusuri pangkal masalahnya terlebih dahulu, saya rasa nonsen kalau hal ini bisa berjalan dengan baik. IMHO


11 November 2014

Bahasa kok dimasalahin ?

Di media sosial saat ini lagi ramai membahas mengenai Presiden RI ke 7 yang sedang menghadiri Forum APEC 2014 yang ke 22 di Beijing Cina, maklum ini adalah pertama kalinya kunjungan Presiden ke tingkat Internasional setelah pelantikan beliau pada tanggal 20 Oktober 2014. 

Adapun yang menjadi topik perbincangan adalah saat Presiden RI berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia bukan Bahasa Inggris di forum Internasional yang dihadiri oleh para pemimpin negara. Padahal kalau dicermati, kenapa Presiden tidak menggunakan Bahasa Inggris, hal ini mengacu pada UU nomor 24 tahun 2009 pasal 28 yang isinya kurang lebih seperti ini :

"Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara yang lain yang disampaikan di dalam atau di luar negeri "

Kalau kita perhatikan bahwa Presiden sudah mengikuti aturan konstitusi yang sudah ada, tentu hal ini tidak perlu dipermasalahkan, adapun bahasa adalah cara untuk bersosialisasi & berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya, sehingga diharapkan dengan komunikasi yang terjalin dengan baik dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.

14 Oktober 2014

Riding dengan TVS Apache RTR 180 (edisi Malam)

Sebenarnya sudah lama video ini dibuat dan di upload di Youtube pada tanggal 4 Maret 2014 , namun karena kelupaan menuangkannya di blog ini, kali ini saya coba posting lagi, video ini saat saya masih menggunakan Apache RTR 180 berikut videonya :

01 Oktober 2014

Test kekuatan body motor TVS Dazz

Setelah pada bulan lalu mereview Test Ride TVS Dazz, maka kali ini ada lagi hal yang menarik tentang TVS Dazz saat saya membuka Akun Facebook melihat postingan bro Evoel Saepuloh aka Om SS mengenai " Video Test Kekuatan Body Motor TVS Dazz" , dalam Video itu test yang dilakukan om SS benar-benar ekstrim karena menggunakan motor pribadinya dan semata-mata hal ini untuk membuktikan bahwa Pabrikan TVS tidak main-main untuk memproduksi motor yang berkualitas. 

Test pertama 
untuk membuktikan kekuatan Headlamp dan Body motor dipukul dengan menggunakan Palu dan Pipa Besi, kita bisa membayangkan material yang digunakan TVS sangat kuat jadi membutuhkan tenaga yang ekstra lebih untuk merusaknya. Silahkan anda klik Video di bawah ini


Test kedua
Pada test kedua bagian lampu belakang dipukul dengan menggunakan Pipa Besi, pada bagian ini terlihat bahwa untuk merusaknya tidak sesulit seperti pada saat Test Pertama. Silahkan anda klik Video di bawah ini


Kerusakan LCD berbayang di HP Compaq CQ 40

Beberapa bulan yang lalu saya datang ke rumah sepupu ternyata suaminya dapat Laptop HP Compaq Presario CQ40 dalam kondisi yang rusak, namun dia menerangkan bahwa ada masalah di laptopnya dimana LCDnya berbayang dengan kondisi seperti ini :  


Dugaan saya kerusakan terjadi di bagian LCD, cuma permasalahannya apakah HP masih stok LCD untuk laptop ini, akhirnya saya coba datangi HP Service Center di Mall Kota Kasablanka, Jl. Casablanca Kav. 88, Jakarta Selatan.


Sesampainya disana akhirnya dilakukan pengecekan awal dan memang dugaan saya tepat kalau permasalahannya di LCD, akhirnya saya diberikan bukti tanda terima barang guna dilakukan pengecekan lanjutan. 

Sore harinya saya dihubungi kembali oleh pihak HP, bahwa kerusakan LCD pada laptop ini sparepartnya sudah tidak bisa di indent lagi dan pasokan dari pusat dihentikan mengingat usianya sudah masuk lebih dari 3 tahun. Dan mereka menyarankan agar kami mencarinya di tempat lain. Umpama ada LCD tersebut harganya mahal dikisaran 2 jutaan, wewww...... mahal banget kalau sampai seharga itu mendingan beli laptop baru.

Akhirnya saya serahkan kembali kepada pemiliknya mengingat sulitnya mencari sparepart dan ternyata beliau baru dapat kabar dari penyedia barang bahwa LCD tersebut tersedia dan kebetulan masih ada stok, ternyata harganya miring dikisaran 600 ribuan entah harga seperti itu LCD asli atau barang KWnya.

Jadi buat pemilik laptop ada baiknya dipikirkan bilamana usia laptop sudah masuk tahun ke 3, sebab kalau permasalahannya hanya software mungkin masih bisa ditangani dengan menginstall ulang aplikasi, namun bilamana kerusakannya sudah mengarah ke Hardware tentu akan sulit mendapatkan sparepartsnya.

26 September 2014

Konsumsi BBM Yamaha Mio J

Mungkin udah ada yang pernah tahu berapa sich konsumsi BBM Yamaha Mio J, namun kali ini saya coba buat versi saya dengan mengisi BBM full to full dengan menggunakan Bensin Shell Super.

Pengisian BBM Pertama
Kondisi awal Odometer 5229  
Kondisi akhir Odometer 5380  
Pengisian BBM penuh hingga 3.65 Liter 
Maka FC didapat 1:41 
Pada saat menggunakan motor gaya riding saya dikisaran 40-85 KPJ dan suasana jalan raya kadang macet kadang juga lancar.

Pengisian BBM Kedua
Kondisi awal Odometer 5380  
Kondisi akhir Odometer 5467  
Pengisian BBM penuh hingga 1.79 Liter 
Maka FC didapat 1:49 
Pada saat menggunakan motor gaya riding saya dikisaran 40-60 KPJ dan suasana jalan raya kadang macet kadang juga lancar.

Maka Total FC diambil rata-rata = 1:45

   

10 September 2014

Test Ride TVS Dazz


Melanjutkan sesi test ride yang sudah di bahas di artikel sebelumnya, kali ini saya mendapatkan giliran untuk test ride TVS Dazz adapun motor ini adalah motor matic pertama buatan TVS Motor Company Indonesia. Saya mendapatkan kesempatan terakhir untuk mengetest motor ini di Kawasan Industri Jatake Tangerang.

Posisi Riding
Saat kita duduk di motor ini hal yang terasa adalah posisi riding yang menyenangkan seperti halnya matic pada umumnya. Adapun dek tengahnya tidak terlalu sempit jadi lumayan masih bisa buat naruh barang belanjaan.

Performa
Saat kita menjalankan motor ini awalnya biasa saja, seiring bertambahnya kecepatan, barulah terasa power sesungguhnya, sampai saya bergumam ini motor 110 CC tapi kecil-kecil cabe rawit ha...ha..ha.. Memang semakin kita ingin memacu motor ini dengan kecepatan tinggi, motor ini akan semakin enak dibawa, namun berhubung lokasi Test Ride memiliki lintasan yang kurang begitu panjang, saya tidak bisa mendapatkan berapa top speed sesungguhnya TVS Dazz. Untuk performa motor ini layak untuk diperhitungkan.

Handling
Handling motor ini tidak berat malah cenderung ringan, cocok buat di ibukota dengan nuansa kemacetannya yang tidak kenal waktu.

Sektor Pengereman 
Pada waktu riding saya coba satu persatu bagian pengereman baik rem depan maupun rem belakang dengan kondisi saat motor melaju kencang atau lambat, untuk sektor pengereman TVS Dazz sudah tidak diragukan lagi kepakemannya. 

Kinerja Shockbreaker
Untuk meyakinkan kinerjanya berfungsi dengan baik, saya coba melibas jalanan yang berlubang dengan kecepatan tinggi, walhasil kita sebagai rider tidak merasakan hentakan yang keras saat melewati jalan berlubang. Well luar biasa kinerja suspensinya. Hal ini saya lakukan berulang dan berulang.

Keunikan dari TVS Dazz ini bahwa sistem karburatornya masih menggunakan Karburator Skep bukan Karburator Vakum dan hal ini akan jarang dijumpai di pabrikan lainnya. Dari hasil test ride, TVS Dazz layak diperhitungkan, walaupun TVS Dazz adalah matic pendatang baru namun bila melihat kinerja mesinnya boleh dibilang sangat luar biasa dan bisa bertarung dengan pabrikan lainnya. 

Klik zoom untuk melihat lebih besar


09 September 2014

Test Ride TVS Max 125

Melanjutkan artikel sebelumnya tentang Spesifikasi TVS Max 125, kali ini kita akan bahas mengenai impresi ridingnya, berhubung kami ber 4 yang akan mengetest, maka dilakukan lach hompimpa biar adil dan gak bakal tawuran ha..ha..ha...ha... akhirnya saya mendapatkan kesempatan pertama untuk mengetest TVS Max 125.


Posisi Riding
Saat saya mencoba duduk di joknya, baru terasa begitu tingginya motor ini, praktis membuat kedua kaki saya jinjit ala penari balet ha...ha...ha... Namun saat hanya kaki satu yang berpijak ke tanah, Alhamdulillah masih bisa menapak sempurna, perlu diketahui bahwa tinggi badan saya sekitar 168 CM dan menurut hemat saya tinggi seat TVS Max 125 lebih tinggi dari pada Apache 180 dimana suspensi belakang kedua motor ini sama-sama disetel di level 2. 

Penggunaan stang model touring sangat menarik guna menghindari badan pegal, namun saya merasa sepertinya agak kurang tinggi sedikit lagi, mengingat posisi Seatnya yang cenderung tinggi.
Hal yang menarik adalah bahwa di TVS Max 125 ini saya tidak merasakan getaran-getaran kecil di stang baik saat RPM Rendah maupun RPM Tinggi, tentunya hal ini menambah kenyamanan dalam berkendara.

Performa
Motor ini memiliki tenaga yang besar di RPM Bawah, cocok buat dipakai harian apalagi dengan situasi ibukota yang selalu kena macet, 
Jangan kaget bilamana anda menggunakan motor ini saat anda melirik ke speedometer maka akan terasa cepat kenaikan jarum speedonya, positifnya itu menandakan respon motor ini sangat bisa diandalkan,  namun saat sudah di RPM Tinggi seperti ada tenaga yang menahannya, mungkin ini disebabkan CCnya yang kecil dan adanya limiter. 

Handling
Motor ini nyaman digunakan untuk melibas kemacetan di jalan raya, mengingat bentuknya yang kecil dan ringkas sehingga mudah untuk dikendalikan.


Kinerja Shockbreaker
Untuk memastikan kinerja shock, saya coba untuk melewati jalan berlubang hasilnya memang benar-benar empuk dan boleh dibilang nyaman, suspensi tidak terlalu keras, namun juga tidak terlalu lembut. Sepertinya TVS sukses menerapkan teknologi pegas ganda untuk meminimalisir redaman dan guncangan.

Indikator Kelistrikan
Indikator lampu netral terasa kurang terang bila motor ini digunakan pada saat siang hari.

Perpindahan Gear
TVS Max 125 menerapkan perpindahan gear yang unik dan berbeda dengan motor pada umumnya, dimana perpindahan gear dari 0 s/d 4 dengan mencongkel tuas perseneling ke atas atau bisa juga menekan tumit ke arah bawah. perpindahan gear mudah dilakukan baik saat shift up maupun shift down

Sektor Pengereman
Untuk pengereman sepertinya TVS peduli hal seperti ini, terbukti baik rem depan maupun rem belakang sama pakemnya.

Kick Starter
Untuk menghidupkan motor ada 2 cara bisa menggunakan Elektrik starter maupun Kick Starter yang membuat saya terkesan saat menyalakan motor dengan kick starter sangat begitu mudah boleh dibilang ringan, hanya cukup 1 kali sela.

Melihat dari hasil test ride, sepertinya motor TVS Max 125 ini pantas dijadikan pilihan buat para riders yang membutuhkan motor yang ringan, lincah dan memiliki performa yang dapat diandalkan guna menjalankan aktifitas sehari-hari, adapun harga yang ditawarkan dikisaran 12,6 Jutaan, sangat menarik untuk kalangan menengah ke bawah.

Review Spesifikasi TVS MAX 125

Akhirnya dapat juga undangan untuk test ride motor baru lansiran dari ATPM TVS yang bernama TVS Max 125 dimana sehari sebelumnya saya dihubungi oleh Suhu luntang lantung aka Bro proleevo untuk menghadiri kegiatan tersebut yang beralamat di Motomart TVS Jatake Tangerang, adapun kegiatan ini ditujukan untuk blogger. 

Saat tiba di lokasi kami diberikan kesempatan untuk mencoba semua varian TVS diantaranya adalah Apache Xventure 180, Apache 160, Dazz maupun TVS Max 125. Wow surprised juga dapat kehormatan untuk mencoba seluruh variant tersebut. Untuk Apache tidak akan saya ulas lagi mengingat komparasi Apache pernah kami buat pada bulan Oktober 2013untuk yang pertama saya akan coba bahas mengenai TVS Max 125 dan pada lain kesempatan saya akan bahas sedikit tentang TVS Dazz. 

Yukk kita mulai ulasannya, awalnya kami menduga ini duplikasi dari TVS Phoenix 125 dan bila melihat spesifikasi teknis semuanya hampir sama, hanya yang membedakan adalah dari segi tampilan body, speedometer, cover, headlamp. Sepertinya pihak TVS coba mendesain ulang motor ini dengan menyesuaikan keinginan para pengguna, terkesan kita akan melihat perpaduan antara motor-motor yang pernah digandrungi para penikmat roda dua di tanah air.    

Beranjak kita lihat dibagian lampu belakangnya, seakan saya melihat duplikasi dari motor jepang walaupun sedikit berbeda dan penggunaan spakbord belakang yang begitu sempurna, sehingga bilamana musim hujan tiba, pengendara dibelakang motor ini dijamin aman dari cipratan air. 

Speedometer TVS Max masih menggunakan analog dengan absennya Tachometer terlihat hanya pengukur kecepatan, odometer, indikator sein kanan & kiri, Indikator netral, Indikator bensin serta Indikator Lampu High beam.  

Penerapan stang model touring dan spion yang besar seakan diperuntukan untuk rider yang menyukai perjalanan jauh maupun dekat.   

Lengkapnya fasilitas beberapa Switch diantaranya Low Beam, High Beam, Sein Kiri dan Kanan, Klakson, Elektrik Starter, Engine kill switch, Lampu Senja & Lampu Utama (Fitur AHO).

Namun untuk grip handle terkesan kurang mewah, bentuknya bertekstur tidak seperti seri apache, namun hal itu masih bisa dimaklumi.

Pada sektor pengereman hampir menyerupai Petal Disknya Apache, beda dengan versi India yang menerapkan Roto Petal untuk versi CC yang sama. 



TVS Max 125 masih menyematkan Karburator tipe Vakum dengan maksud untuk mempermudah perawatan di bengkel-bengkel umum.


Berikut adalah tampilan mesin baik dari kanan maupun kiri dan tampak fitur Kick Starter.

Bagasi dibawah jok TVS Max 125 cukup besar, lumayan dapat menaruh tools yang dibutuhkan dan bahkan bisa untuk menaruh jas hujan.

Bentuk knalpot TVS Max berwarna hitam dan bertuliskan Ecothrust.

Shockbreaker belakang yang unik menggunakan pegas ganda untuk lebih memaksimalkan redaman dan menambah kekuatan.


bagaimana hasil test ridenya, tunggu saja kelanjutannya di blog ini.