19 November 2016

Turing 2016 (Dieng Plateau) bagian 7

Setelah Ba'da Jumat perjalananpun dilanjutkan dan tidak beberapa lama sampailah saya ke Kabupaten Banjarnegara disini tidak lengkap kalau tidak mencoba Es Dawet Khas Banjarnegara lumayan untuk mengurangi rasa haus, matapun melirik ke kiri dan ke kanan mencari Es Dawet ternyata gak semudah itu saya mendapatkannya, saya pikir mudah ditemui ternyata sulit juga ha...ha...ha... , tapi saya tidak putus asa dan akhirnya saya menemukan juga Lokasi Titik Koordinat

Es Dawet Khas Banjarnegara


Memang sich rasa Es Dawet dimanapun sama dan yang sudah-sudah saya setiap beli Es Dawet gak pernah nambah, cuma baru kali ini saja sampai nambah, kemungkinan besar pertama saya memang haus dah kemungkinan kedua karena saking jauhnya saya beli jadi berpengaruh dengan kenikmatan rasanya ha...ha...ha..., setelah selesai saya kembali melanjutkan perjalanan di daerah ini, ternyata jalan yang dilalui banyak jalanan yang menanjak, disetiap jalanan ada plang pemberitahuan agar kita selalu berhati-hati sering terjadi longsor dan benar saja ada jalanan yang sedang longsor, sehingga menyebabkan jalanan yang semula bisa dilalui 2 kendaraan mobil akibat hal tersebut hanya bisa dilalui oleh 1 mobil saja, nampak beberapa pekerja memberikan arahan agar berhati-hati saat melintasi daerah ini. Saya tidak bisa membayangkan gimana kalau kita melintasi daerah itu saat malam hari dengan kecepatan tinggi dan kita tidak mengetahui situasi kondisi jalanan seperti itu, apalagi suasana sekitar kalau saya perhatikan tidak ada lampu penerangan jalan.

Saat memasuki Dieng kita akan disuguhi track tanjakan dan turunan yang benar-benar ekstrim, nach disinilah kita baru dapat mengetahui kemampuan sebuah motor saat melintasi daerah sana, saat turun sich tidak masalah cuma pada saat naik baru lach berasa ngos-ngosan untuk tiba di puncak, adapun posisi jarum speedo hanya menunjukkan 10 KPJ edan rek susah banget naiknya sampai saya keluarkan segala cara untuk bisa naik ke atas dengan berbagai teknik tentunya baik dari gentakan gas, pengambilan ancang-ancang sebelum menaiki tanjakan dan bahkan dengan gerakan badan saya pun ikut melakukan dorongan agar motor ini bisa naik ke atas ha...ha....ha...  Gila banget benar-benar menguras tenaga, terkadang sudah mau sampai puncak mesin juga hampir mati, ampun dach benar-benar luar biasa, padahal motor yang saya gunakan Kamvas Koplingnya sudah ganti baru, busi juga baru malah sebelum keberangkatan sudah diservis, kebayang kalau ini motor Kamvas Kopling belum di ganti dijamin bakal nangis bombay dach.... ha...ha...ha..........

Saat menaiki sebuah  tanjakan yang agak letter Z saya diberhentikan oleh para pekerja yang sedang mengaspal jalanan untuk menunggu mobil yang berada di tanjakan agar turun terlebih dahulu, setelah mereka pada turun baru kita diberi jalan, saya orang pertama yang jalan terlebih dahulu baru diikuti mobil yang lainnya, tapi apa saudara-saudara ternyata saya juga orang yang terlebih dahulu turun karena tidak kuat menanjak karena saat saya coba menaiki tanjakan yang curam tersebut baru setengah jalan motor sulit sekali untuk naik tanjakan yang curam tersebut, saat saya coba geber bukaan gas 3/4 sama sekali motor sudah tidak mau jalan dan malahan saat kondisi kemiringan seperti itu malah mesin mendadak mati, saya segera mungkin melakukan pengereman dan melihat para pekerja yang masih dibawah berharap mereka menolong saya, namun dalam hati gak mungkin juga kali wong mereka juga lagi pada sibuk berkerja,  Saya segera berpikir cepat bilamana kita melakukan putar balik pasti langsung jatuh ini motor, tambahan mesin saat distart juga sudah tidak mau menyala lagi, akhirnya saya ada ide untuk jalan mundur saja pelan-pelan jangan dipaksa pikir saya. Dalam hati berpikir untung bawa motor enteng coba bawa motor beratnya kayak kerbau, pasti bakalan kesulitan untuk melakukannya. Perlahan pasti akhirnya saya bisa juga turun ke tempat semula, setelah itu saya coba putar balik dan coba mengambil ancang-ancang lebih jauh lagi dan dengan memperbesar bukaan gas coba saya geber motor akhirnya tanjakanpun terlampaui cuma yaitu tadi kecepatan sampai di tanjakan hanya 10 KPJ dan itupun dibantu dengan dorongan Body kita (maju-mundur-maju-mundur cantik udah kayak syahrini) ha...ha....ha.... Akhirnya dengan niat yang kuat sampailah saya ke Dieng, saya cuma bergumam dalam hati "LUAR BIASA" gak rugi mengambil cuti kerja dan merasakan sensasi pengalaman yang sangat mengagumkan ini, saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 Wib, segeralah saya bergegas untuk mencari makanan dan penginapan di dekat sana.

Memasuki Kawasan Dieng


Mie Ayam Dieng

Narsis dulu di Welcome to Dieng





Tidak ada komentar: