27 Desember 2018

Selamat Jalan Mak.......

Tidak ada lagi senyummu wahai Emakku.
Tidak ada lagi candamu wahai Emakku.
Selalu menghiasi perjalanan hidup ini.
Terasa singkat kenangan indah kita lalui.

Teringat saat begitu ramahnya dirimu.
Selalu menyambut kehadiran kami anak2xmu.
Ahhh.. serasa mimpi yg sulit sirna disini.
Bagaikan kenyataan yg terbalur mimpi.

Ingin rasanya semua terulang kembali.
Saat kupertama ke rumah ini.
Tak pernah menyangka sosokmu yg kurindu.
Kucoba memahami mengapa selalu begitu.

Mak..... aku mengagumimu sebagaimana mengagumi orang tuaku sendiri.
Menghiburmu sedikit namun akan selalu punya cerita sendiri di setiap hari.
Apa yg pernah kuberi tak seberapa dengan pengorbananmu dari waktu ke waktu.
Melihatmu tersenyum saja sudah sebagai obat pelipur rindu.

Banyak yg kupetik dari perjalanan ini.
Mengcopy pastekan sikapmu walaupun hanya seujung jari.
Terbersit haru membiru saat kau sudah lelah dan membujur kaku.
Hanya doa yg dapat kupersembahkan kepadamu sebagai lambang baktiku.

Mak..mak..mak.. kini kau pergi meninggalkan kami.
Semua tentu akan berbeda saat memintal hari demi hari.
Mak..mak..mak... Tak akan pernah kulupa jasamu kepada semua anak2xmu.
Kan selalu menjadi cerita dari waktu ke waktu.

Selamat jalan mak kini rasa sakit itu sudah tidak menderamu lagi.
Tak akan pernah lagi kami mendengar suaramu yg selalu menghiasi hari.
Teriring doa kami untuk melapangkan jalanmu.
Selamat jalan mak kami akan selalu merindukanmu.